Lahan potensial pengembangan hortikultura Kabupaten Jeneponto seluas 25.375 ha, terbagi seluas 19.500 ha untuk komoditi buah-buahan dan 5.875 ha komoditi sayur-sayuran. Produksi hortikultura yang menjadi primadona petani disini adalah komoditi cabai, dimana dari 3000 ha lahan tersedia, pada musim tanam 2009/2010 terealisasi tanam 1.530 ha, terdiri dari 1.155 ha cabai rawit dan 375 ha cabai besar.
Lalat buah merupakan ancaman serius bagi para petani disini. Pengendalian lalat buah tergolong sulit karena pemakaian perstisida dianggap meninggalkan residu kimia yang membahayakan konsumen. Karena itu, cara pengendalian yang aman dan ramah lingkungan sangat diperlukan. Untuk itulah diperkenalkan kepada para petani cara pengendalian lalat buah menggunakan perangkap yang mengandung atraktan metil eugenol.
A.Lalat buah betina, B. Lalat buah jantan
Lalat buah berbentuk seperti tawon kecil yang berpinggang ramping. Warnanya cokelat kekuningan dengan dua garis membujur. Serangan hama ini dimulai dari lalat betina yang menusukkan bagian pantatnya ke dalam daging buah untuk meletakkan telur.Telur-telur ini akan menetas menjadi larva dan akan merusak buah. Buah menjadi busuk dan rontok.
Tanaman cabai terserang lalat buah
Dalam menanggulangi hama ini, telah dilakukan pengendalian secara alami, diantaranya dengan pengurungan tanaman dengan jaring plastik, pengasapan di sekitar pohon dan lainnya. Usaha ini memungkinkan untuk luasan lahan yang relatif sempit, tetapi tidak efisien untuk lahan yang luasnya puluhan hektar. Pengendalian lain yang telah dilakukan adalah pemandulan jantan, kimiawi dan memakai perangkap dengan menggunakan atraktan/penarik.
PERANGKAP LALAT BUAH SEDERHANA
Prinsip kerja perangkap lalat buah ini adalah memikat lalat buah agar masuk ke dalam perangkap. Lalat buah akan masuk, lengket ,atau tenggelam di dalam botol dan akhirnya mati.
Perangkap ini bisa dibuat dari botol air minum kemasan yang bagian lehernya dipotong dan dipasang lagi dengan posisi terbalik. Di dalam botol tersebut dipasang kapas yang ditetesi metil eugenol, atraktan yang menyerupai feromon seks lalat betina. Metil eugenol ini mengeluarkan aroma wangi yang dibutuhkan lalat buah jantan, sehingga lalat buah jantan akan tertarik masuk perangkap. Kalau lalat buah jantannya terperangkap, artinya populasi lalat buah bisa diminimallisir.
Perangkap ini bisa dibuat dari botol air minum kemasan yang bagian lehernya dipotong dan dipasang lagi dengan posisi terbalik. Di dalam botol tersebut dipasang kapas yang ditetesi metil eugenol, atraktan yang menyerupai feromon seks lalat betina. Metil eugenol ini mengeluarkan aroma wangi yang dibutuhkan lalat buah jantan, sehingga lalat buah jantan akan tertarik masuk perangkap. Kalau lalat buah jantannya terperangkap, artinya populasi lalat buah bisa diminimallisir.
Perangkap lalat buah sederhana.
Bisa dibuat dari bekas botol air minum mineral yang tutupnya dipotong dan dipasang terbalik.
DAYA KERJA DAN DAYA JANGKAU
Daya kerja dan daya jangkau atraktan cukup jauh, yakni rata-rata pada radius 20 – 100m. Namun, jika dibantu angin, jangkauannya bisa mencapai 3 km. Karena itu dalam kondisi normal, jumlah botol perangkap cukup 20 botol per hektar. Botol tersebut disebar merata ke kebun dengan cara menggantungnya diatas pohon.
ATRAKTAN METIL EUGENOL
Atraktan dapat digunakan untuk mengendalikan hama lalat buah dalam 3 cara,yaitu : (a) mendeteksi atau memonitor populasi lalat buah, (b) menarik lalat buah untuk kemudian dibunuh dengan perangkap dan (c) mengacaukan lalat buah dalam melakukan perkawinan, berkumpul ataupun tingkah laku makan.
Atraktan ini bisa ditemui di pasaran dengan merk dagang Petrogenol, M.Atraktan, Promar, Ocimol, melano, dll. Takarannya disesuaikan dengan petunjuk yang tertera pada label
Atraktan metil eugenol bisa juga dibuat sendiri dari bahan pohon-pohon penghasil metil eugenol seperti melaleuca spp (kayu putih, teh pohon, daun wangi), daun selasih atau bunga cengkeh. Proses pembuatan dengan cara penyulingan bahan-bahan tersebut diatas.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan zat penarik atau atraktan metil eugenol yang diteteskan pada kapas dalam perangkap ternyata memberikan hasil yang baik sebagai atraktan terhadap lalat buah jantan. Cara ini efektif dalam mengurangi populasi serta membatasi masuk dan berkembangnya lalat buah dalam suatu areal. Hasil penelitian yang dilakukan di lapangan menunjukkan bahwa metal eugenol mampu menangkap 20-1000 lalat buah untuk setiap perangkap per minggu. Disamping itu, metil eugenol juga mampu menurunkan tingkat kerusakan buah-buahan sebanyak 20-40%.
Namun, aplikasi cairan ini ternyata tidak mematikan lalat buah sehingga dalam perangkap masih perlu ditambahkan larutan deterjen dan masa pendedahannya hanya efektif hingga hari ke-4.
Atraktan ini bisa ditemui di pasaran dengan merk dagang Petrogenol, M.Atraktan, Promar, Ocimol, melano, dll. Takarannya disesuaikan dengan petunjuk yang tertera pada label
Atraktan metil eugenol bisa juga dibuat sendiri dari bahan pohon-pohon penghasil metil eugenol seperti melaleuca spp (kayu putih, teh pohon, daun wangi), daun selasih atau bunga cengkeh. Proses pembuatan dengan cara penyulingan bahan-bahan tersebut diatas.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan zat penarik atau atraktan metil eugenol yang diteteskan pada kapas dalam perangkap ternyata memberikan hasil yang baik sebagai atraktan terhadap lalat buah jantan. Cara ini efektif dalam mengurangi populasi serta membatasi masuk dan berkembangnya lalat buah dalam suatu areal. Hasil penelitian yang dilakukan di lapangan menunjukkan bahwa metal eugenol mampu menangkap 20-1000 lalat buah untuk setiap perangkap per minggu. Disamping itu, metil eugenol juga mampu menurunkan tingkat kerusakan buah-buahan sebanyak 20-40%.
Namun, aplikasi cairan ini ternyata tidak mematikan lalat buah sehingga dalam perangkap masih perlu ditambahkan larutan deterjen dan masa pendedahannya hanya efektif hingga hari ke-4.
MENAMBAHKAN DETERJEN ATAU BAHAN PEREKAT
Untuk membunuh lalat buah yang tertarik datang pada atraktan yang diteteskan pada kapas, diperlukan bahan lain, misalnya deterjen atau bahan perekat. Dengan menambahkan bahan perekat pada tetesan atraktan pada kapas ternyata dapat menambah keefektifan dalam mengendalikan populasi lalat buah.
(Khusnul Yaqin